Konflik Keluarga di Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Konflik Keluarga di Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini . Visinema Pictures merilis trailer terbaru film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI) yang diadaptasi dari novel bertajuk sama karya Nonton LK21 Online. Garis besar cerita NKCTHI tergambar dalam trailer tersebut. Trailer berdurasi dua menit lebih ini dibuka dengan penjelasan tiga karakter utama. Mereka adalah Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara) dan Awan (Rachel Amanda) yang memiliki sifat berbeda. Angkasa dituntut menjadi kakak yang baik untuk kedua adiknya, Aurora yang bergerak di bidang seni sangat berbakat, dan Awan selalu diminta mengikuti arahan orang tua dalam menjalani hidup. “Awan udah gede, dia juga punya kemauannya sendiri, enggak bisalah terus-terusan dikekang,” kata Angkasa kepada ayahnya yang diperankan Donny Damara.

Adegan itu disambung dengan karakter yang diperankan Donny berdebat dengan Awan. Ayahnya ingin hidup Awan menjadi lebih baik dengan mengatur segalanya, sementara Awan tidak mau diatur terus. “Aku memang cuma anak bontot. Tapi aku juga pengin kayak kakak-kakak aku tuh, bisa bangga sama dirinya sendiri. Aku juga pengin kayak gitu ayah,” kata Awan.

Bukan hanya dialami Awan, permasalahan juga dialami oleh Angkasa dan Aurora. Angkasa merasa tidak bisa menjadi kakak seutuhnya, kemudian Aurora merasa bahwa perasaan manusia tidak bisa diatur seenaknya. Masalah itu bermuara pada konflik keluarga mereka hingga menjadi pertengkaran besar. Angkasa dan Aurora membentak kedua orang tuanya karena merasa sudah sangat geram. “Bagaimana caranya bahagia? Kalau sedih aja enggak tahu rasanya kayak apa,” kata Angkasa.

Film ini akan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko yang sebelumnya menyutradarai ‘Filosofi Kopi the Movie 2: Ben & Jody’ (2017) dan ‘Filosofi Kopi the Movie’ (2015). Sementara naskah ditulis oleh Jenny Jusuf dan Melarissa Sjarief.

Dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, film ini akan rilis pada 2 Januari 2016. Angga menjelaskan cerita film ini bisa dinikmati oleh seluruh keluarga karena sangat dekat dengan keseharian.

“Sangat dekat dengan cerita kehidupan sehari-hari kita sebagai anak, baik menjadi kakak, anak tengah ataupun anak bontot di keluarga serta keterbatasan kita sebagai orangtua untuk mengungkapkan cinta untuk anak dan keluarga,” kata Angga.